ilustrasi |
Terakhir Prabowo terlihat berbicara mengenai antariksa di depan audiens seperti terlihat dalam video di bawah ini. (lihat)
"..yang ahli matematik, yang ahli aljabar, ahli antariksa yang menyumbang kepada peradaban dunia karya-karya yang terbaik," katanya.
Sebelumnya Jokowi dalam kapasitas sebagai presiden juga pernah menyinggung soal antariksa. Jokowi bahkan menyebutnya dalam sebuah nada tantangan.
"Saya ingatkan Bapak-Ibu semuanya. Kita lihat, bicara masalah Tesla Mobile, fantastis, masa depan. Gagasan dia hyperload. Berbicara space weight bagaimana mengelola luar angkasa agar berguna bagi manusia. Kita masih berkutat untuk hal yang tidak produktif. Urusan demo, urusan fitnah, urusan hujat-menghujat yang selalu mengembangkan negative thinking. Suudzon terhadap yang lain. Fitnah, kabar bohong. Apakah ini mau diteruskan?" ungkap Jokowi saat meresmikan pembukaan Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2017 di Istana Negara, Jakarta, Kamis (18/5/2017). (baca selengkapnya)
Sekarang tinggal bagaimana tim sukses masing-masing baik TKN dan BPN menerjemahkan ini dalam bentuk program capres dengan bahasa rakyat. Karena jika tidak, bukan tidak mungkina Indonesia akan kehilangan momentum membangun kapasitas dan kapabilitas penguasaan teknologi antariksa di masa mendatang.
Baca: Tidak Merasa Tabu, #AlumniIndia dari IIT Delhi Justru Apresiasi Tagline Peduli Eksplorasi Antariksa yang Digagas Caleg PBB Julkifli Marbun
ilustrasi/sumber |
Dilaporkan, cendekiawan Indonesia sebenarnya sudah membicarakan soal kemungkinan eksplorasi ke Planet Mars. Sebagaimana diungkapakan oleh ilmuwan Indonesia dalam perhelatan International Conference on Aerospace Electronics and Remote Sensing Technology (ICARES) 2018 baru-baru ini.
“Semua negara yang maju tidak mungkin tanpa penguasaan teknologi antariksa dan penginderaan jauh. Ini merupakan suatu langkah menjalin networking yang perlu dipertahankan. Dan intinya, nantinya itu kita mengharapkan pemerintah itu mempunyai visi yang lebih ambisius di bidang antariksa dan penginderaan jauh,” ungkap, Kepala IEEE AESS/GRSS joint Charter Indonesia, Dr. Arifin Nugroho, Kamis (20/9/2018) di Discovery Kartika Plaza Hotel.
Dr. Arifin menambahkan, contoh visi ambiusius pemerintah kenapa tidak di tahun 2030 Indonesia meluncurkan roket ke Planet Mars.
“Kita ingin adanya pemikiran seperti ini kalau itu diucapkan oleh The Top (Presiden RI) akan bisa membawa policy-policy lainnya akan mengarah ke sana (tahun 2030 bisa meluncurkan roket),” tambahnya.
Di mana upaya harapan di tahun 2030 itu Indonesia bisa meluncurkan roket ke Mars dengan memintarkan orang Indonesia sendiri, baik di pendidikan bidang society scientific yang ada maupun elemen-elemen riset seperti LAPAN dan lainnya untuk berkembang makin maju. (baca beritanya di sini)
“Kita sebenarnya memiliki elemen-elemen (SDM) yang begitu banyak dan kaya, hanya perlu suatu dorongan dan dukungan ke arah sana (harapan 2030 meluncurkan roket ke Mars),” ungkapnya. (baca)
No comments:
Post a Comment