Namun hingga saat ini belum ada capres yang pasti yang diumumkan, baik Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan maupun calon dari PPP.
1. Partai Bulan Bintang
Kemungkinan besar koalisi ini akan didukung oleh Partai Bulan Bintang mengingat sebelumnya PAN telah melakukan pendekatan dengan pengurus PBB.
Partai Bulan Bintang juga berkemungkinan mendukung paslon capres PDIP karena kedua sekjen telah bertemu sebelumnya dan membuka peluang Yusril Ihza Mahendra menjadi cawapres Puan jika PDIP tidak mengusung Ganjar-Puan atau Puan-Erick Thohir.
PBB juga bisa saja mendukung koalisi Pro Anies karena di Pilkada Jakarta lalu, partai besutan Yusril Ihza Mahendra ini juga mendukung Anies-Sandi.
Namun PBB kemungkinan akan kesulitan mendukung capres Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) Prabowo-Cak Imin kecuali beban psikologis efek Pemilu 2019 sudah diselesaikan.
2. Partai Hanura, Perindo, PSI, Parsindo, Partai Gelora, Partai Pelita, PKN, Partai Garuda, PKPI dan Partai Buruh.
Kesemua parpol ini tidak mempunyai kendala mendukung KIB. Namun Partai Ummat kemungkinan mempunyai kendala psikologis bergabung dengan PAN.
Sebagian dari parpol ini bisa saja tak ikut pemilu karena tak lolos verifikasi KPU, namun pengurusnya tetap bisa menjadi timses parpol.
3. Partai Idaman dapat disebut mendukung KIB secara de facto karena Ketumnya Rhoma Irama telah bergabung Golkar.
Pada pemilu 2019, Partai Idaman menitip calegnya melalui PAN.
Partai lain yang sudah pasti tak ikut pemilu 2024 seperti PKBIB besutan Yenny Wahid juga tidak mempunyai kendala mendukung KIB.
Partai ini hanya mempunyai kendala psikologi dengan PKB dan sedikit ke koalisi Pro Anies. Meski tak ikut beberapa pemilu, ketumnya Yenni Wahid, yang kini jadi komisaris Garuda, tetap menjadi pusat perhatian media di beberapa momen penting politik termasuk dukungan kepada capres.
No comments:
Post a Comment