Jumlah itu dapat disebut sangat fantastik karena statusnya baru bakal capres meski belum sebanyak jumlah kelompok relawan Jokowi-Maruf yang mencapai 810 kelompok relawan. (Baca beritanya)
Semuanya pada akhirnya diumumkan akan dikoordinasikan oleh Tim Kampanye Nasional atau TKN ketika sudah resmi diusung. Pihak lawan Prabowo-Sandi saat itu mengkoornisasikan dalam Badan Pemenangan Nasional atau BPN.
Tidak sulit bagi Anies Baswedan untuk membentuk timses karena dirinya mempunyai latar belakang sebagai kepala daerah.
Sebelumnya malah pernah menjadi menjad menteri yang tentu mempunyai jaringan kerja secara nasional dan yang paling penting pernah menjadi timses Jokowi-JK di 2014 dan peserta konvensi capres Demokrat di tahun sebelumnya.
Siapa sajakah para timses itu?
Jika dilihat dari tren sebelumnya oara timses biasanya mempunyai latar belakang di antaranya sebagai berikut:
1. Purnawiraan TNI/Polri dan ASN yang mempunyai jaringan luas di antara masyarakat. (Baca beritanya)
2. Kelompok elite masyarakat seperti perwakilan kerajaan/kesultanan dan kelompok adat serta tokoh masyarakat.
Meski sang tokoh tidak secara langsung ikut dalam daftar timses namun biasanya dia akan mempunyai beberapa bawahan atau perwakilan yang ikut memenangkan masing-masing capres.
3. Kelompok perusahaan holding atau pemilik modal juga cenderung mempunyai perwakilan sebagaimana dalam nomor 2 di atas.
4. Perwakilan ormas dan organisasi kepemudaan. Disebut dengan 'perwakilan' karena bisanya tidak secara resmi mewakili ormas tersebut.
5. Kelompok inti dan militan yang terdiri dari aktivis mahasiswa dari universitas di lokasi tersebut. Juga dari aktivis organisasi kemahasiswaan.
6. Kelompok lintas agama.
7. Perwakilan pengusaha kecil-kecilan atau sub kontraktor. (Baca beritanya)
8. Perwakilan organisasi profesi dan angkatan tertentu. Biasanya angkatan 98 masih mendominasi.
9. Perwakilan kelompok LSM, pengajian ibu-ibu, arisan, artis dan lain sebagainya.
10. Perwakilan dari thinktank, lembaga survei atau kelompok studi yang biasanya akan digunakan untuk 'serangan udara' di media sosial, wawancara TV dan lain sebagainya. (Baca)
11. Orang parpol yang tak mengatasnamakan partainya tapi mempunyai irisan timses saat menjadi bacaleg atau calon pilkada.
12. Eks pengurus parpol yang tak lolos verifikasi KPU.
13. Orang yang bersengketa atau tokoh yang sedang berkompetisi.
Misalnya mereka yang selama ini merasa tak puas dengan pemerintahan Jokowi-Maruf akan memilih mendukung tokoh baru.
14. Perwakilan pengusaha konveksi dan percetakan yang biasanya tidak militan mendukung paslonnya namun menyediakan segala bentuk pernak pernik dan asesoris kampanye untuk melariskan usahanya.
15. Youtuber dan aktivis media sosial lainnya yang suka meliput keramaian san berbagai kegiatan.
16. Pengusah MLM yang biasanya menarget pasar yang berjenjang dan berstruktur.
Simpul relawan Anies ini dianggap masih baru karena dia baru dideklarasikan oleh Nasdem belakangan setelah Prabowo-Cak Imin oleh Gerindra-PKB.
Juga setelah relawan Ganjar, ET, La Nyalla, Sandi dll sudah menguasai media sosial.
Pembentukan relawan lebih mudah dibandingkan parpol karena tidak perlu verifikasi dan persyaratan lainnya.
Sebelumnya di berbagai daerah sejumlah relawan Anies juga bertekad untuk memenangkan bakal caleg parpol pengusung dan pendukung di Pemilu 2024.
No comments:
Post a Comment