Bukan karena konflik internal yang tak kunjung usai, melainkan karena ambisi Israel yang semakin nyata untuk memperluas pengaruhnya di wilayah tersebut. Invasi Israel ke Daraa, meski dalam skala terbatas, telah memicu ketegangan baru dan menimbulkan pertanyaan besar tentang masa depan Suriah.
Serangan Israel di kota Kuya, wilayah cekungan Yarmouk, barat Daraa, yang menewaskan lima orang, hanyalah salah satu dari serangkaian insiden yang menunjukkan peningkatan aktivitas militer Israel di wilayah tersebut.
Israel mengklaim bahwa invasi dan perampokan wilayah yang mereka lakukan di Suriah mendapat perlawanan dari warga setempat yang akhirnya dibantai oleh tank-tank IDF. Bagi Tel Aviv merampok dan menginvasi negara lain adalah haknya termasuk bertindak semena-mena ke penduduk lokal meski itu melanggar aturan internasional karena telah mendapat dukungan dari AS dkk.
Namun, banyak pihak meyakini bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari upaya Israel untuk mengendalikan wilayah tersebut dan memperluas zona pengaruhnya.
Jika Israel berhasil menguasai Daraa, dampaknya akan sangat signifikan
Pertama, Israel akan memiliki kendali penuh atas perbatasan Yordania-Suriah, yang merupakan jalur perdagangan penting. Ini akan memberi Israel keuntungan strategis dan ekonomi yang besar.
Kedua, Israel akan memperluas zona penyangga di sepanjang perbatasan dengan Suriah, yang akan meningkatkan keamanan Israel dan mengurangi risiko serangan dari kelompok-kelompok bersenjata di Suriah.
Namun, penguasaan Israel atas Daraa juga akan menimbulkan konsekuensi negatif yang serius. Ini akan memperburuk ketegangan antara Israel dan Suriah, dan meningkatkan risiko konflik militer yang lebih luas. Selain itu, ini akan memperkuat kehadiran militer Israel di wilayah tersebut, yang dapat memicu reaksi dari kelompok-kelompok bersenjata di Suriah dan meningkatkan ketidakstabilan di wilayah tersebut.
Selain itu, rencana Israel untuk membangun "Koridor Daud" di wilayah tersebut juga menimbulkan kekhawatiran besar. Koridor ini, yang menjadi bagian dari rencana kolonialisme besar bernama Greater Israel atau Israel Raya, diyakini akan menghubungkan wilayah-wilayah Suriah yang dikuasai Israel di Dataran Tinggi Golan dengan wilayah-wilayah Palestina yang dijajah Israel di Tepi Barat, akan memotong Suriah menjadi dua dan mengancam persatuan negara tersebut.
Koridor Daud akan memberi Israel kendali penuh atas wilayah strategis di Suriah selatan, termasuk jalur transportasi penting dan sumber daya alam. Ini akan melemahkan pemerintah Suriah dan mempermudah Tel Aviv memperluas wilayah pembantaian selain di Palestina serta mempersulit upaya untuk membangun kembali Suriah.
Selain itu, koridor ini akan menciptakan kantong-kantong permukiman Israel di wilayah Suriah, yang akan semakin memperumit upaya untuk mencapai perdamaian yang adil dan langgeng. Modus yang sama sudah dilakukan oleh Israel di Palestina sejak puluhan tahun.
Banyak pihak meyakini bahwa rencana Israel untuk membangun Koridor Daud merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk mengubah demografi wilayah tersebut dan menciptakan realitas baru di lapangan. Ini akan membuat sulit bagi pengungsi Suriah untuk kembali ke rumah mereka dan memperkuat kendali Israel atas wilayah tersebut.
Masyarakat internasional harus bertindak untuk mencegah Israel mewujudkan rencana-rencananya. Mereka harus menekan Israel untuk menghentikan invasi ke Daraa dan menghentikan pembangunan Koridor Daud. Mereka juga harus mendukung upaya-upaya untuk mencapai solusi politik yang adil dan langgeng untuk konflik di Suriah.
Masa depan Suriah bergantung pada kemampuan dunia untuk bertindak. Jika tidak, ambisi Israel akan terus mengancam persatuan dan stabilitas negara tersebut.
Dibuat oleh AI
No comments:
Post a Comment