Para purnawirawan jendeal TNI-Polri dilaporkan mulai memperkuat sejumlah partai politik menjelang Pemilu 2024. (Lihat sumber image)
Selain PDIP, Golkar, Gerindra, PPP dan Nasdem yang banyak diawaki oleh para purnawirawan, dua purnawiran juga gabung PAN yakni dua purnawirawan pati jenderal bintang satu Brigjen TNI (Purn) H. Yusep Sudrajat, S.IP.,MM., dan Brigjen TNI (Purn) H. Rahmat Triyono, S.E.
Keduanya bergabung ke PAN pada 28 September 2022 ditandai dengan penerbitan kartu anggota yang ditandatangani oleh Ketua Umum dan Sekertaris Jenderal PAN. Sebelumnya, Yusep Sudrajat dan Rahmat Triyono menduduki Dewan Pakar dan Dewan Penasehat DPP Partai Keadilan dan Persatuan (PKP) Jawa Barat. (Baca sumber beritanya di sini)
Menurut Yusep Sudrajat, keinginannya bergabung ke partai politik besutan Zulkifli Hasan ini untuk menegaskan pengabdiannya ke masyarakat serta menyalurkan aspirasi politik setelah purna tugas pada awal tahun 2022 lalu.
Sebelumnya Partai Bulan Bintang juga menjadi seorang purnawirawan jenderal menjadi wakil Ketum seperti Mayen (Purn) Tatang Zaenudin.
Tapi banyaka juga purnawirawan yang mengalami ganjalan saat parpolnya tidak lolos verifikasi KPU maupun saat pendaftaran di Kemenkum HAM.
Beberapa waktu lalu, Anggota Majelis Syura Partai Dakwah Rakyat Indonesia (PDRI), Mayjen TNI (Purn) Deddy S Budiman mengecam keras tindakan Densus 88 dan Polri yang menuduh partainya menampung mantan anggota JI.
"Nama saya Deddy Setia Budiman, saya anggota Majelis Syura PDRI. Saya pernah berpangkat Mayjen TNI. Pernah menerima pendidikan intelijen, dan saya pernah bertugas di aparat intelijen. Terakhir jabatan saya, staf ahli Panglima TNI. Saya Akabri angkatan 75," kata Deddy mengawali pernyataannya.
"Alhamdulilah di Partai Dakwah terdapat purnawirawan TNI Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara," ujar Deddy. PDRI akhirnya dipastikan tak ikut Pemilu 2024.
No comments:
Post a Comment