TS Capres Ganjar misalnya berhasil mengobok-obok dukungan dari PPP yang secara struktural sebenarnya masuk dalam koalisi KIB bersama PAN dan Golkar.
Hal yang sama juga dilakukan oleh kader massa PPP di Forum Kabah Membangun yang berkolaborasi dengan TS untuk mendukung Anies.
Tidak ada kode etik yang melarang TS untuk mengobok-obok partai dan tidak ada juga larangan kader parpol untuk 'mengobok-obok' TS capres atau istilahnya 'riding the wave' capres tertentu.
Bagi parpol, kemajemukan pilihan di antara kadernya dianggap sebagai aspirasi wajar yang harus ditampung oleh DPP.
Sementara bagi TS capres, dukungan dari massa parpol lain di luar koalisinya dianggap sebagai bonus yang tidak perlu ditolak dan selayaknya dihargai.
Di parpol seperti PDIP, dukungan dafi parpol lain seperti PPP san PSI kepada calonnya Ganjar bisa dianggap sebagai 'permainan' untuk merongrong PDIP yang sampai sekarang belum menentukan Ganjar sebagai capres karena masih membuka peluang Puan.
Walau begitu, ada yang menggangap bahwa PDIP sedang 'testing the water' dan 'seakan menugaskan' Ganjar untuk mengobok-obok kader parpol lainnya.
Di lain sisi pula, PPP ingin menunjukkanke publik bahwa partai bukan eksklusif karena membuka peluang semua pihak termasuk calon non kader untuk dimajukan capres tidak seperti PDIP, Demokrat dll yang eksklusif.
No comments:
Post a Comment