Peneliti Lembaga Survei Indonesia(LSI), Dodi Ambardi, memprediksi bahwa pada masa yang akan datang, partai lebih sering mengandalkan peran para konsultan politik dan media massa untuk mengembangkan dan memperkuat pengaruh dalam masyarakat.
Pergeseran pengaruh itu segera diikuti perubahan pemahaman masyarakat akan partai politik. “Pemahaman tentang partai di masa sekarang ini akan berbeda dengan di masa depan,” kata Dodi di Jakarta.
Menurut Dodi menguatnya peran para konsultan politik dan media massa, lantaran melemahnya pengaruh partai di mata masyarakat. Ciri yang kini kelihatan adalah kecenderungan masyarakat memilih tokoh, dibandingkan ideologi partai yang mengusung figur itu.
Jika perubahan itu tidak dikelola dengan baik, kata Dodi, dapat memicu memburuknya hubungan antara pimpinan pusat partai dengan para pimpinan di daerah.
Basis penggalangan kekuatan pendukung partai selama ini berada di tangan daerah, tetapi, karena ada perubahan pola pengaruh, pimpinan pusat partai tidak lagi mengandalkan daerah, melainkan media massa dan konsultan politik karena dinilai efektif dan jangkauan publiknya lebih luas.
“Pengurus daerah bisa marah karena tugas penggalangan massa itu tidak dipercayakan kepada mereka lagi,” kata Dodi.
Hal itu diamini Kacung Marijan, pengamat politik Universitas Airlangga Surabaya. Menurut dia, partai di masa depan akan lebih nyaman bekerja sama dengan kalangan profesional sehingga kemungkinan orang tidak lagi antusias menjadi pengurus partai. (sumber)
No comments:
Post a Comment