Usai Buka Kembali Kedutaan di Kabul, Dubes Uni Eropa untuk Afghanistan Andreas von Brandt Kritik Susunan Kabinet IEA Taliban

Baru empat hari membuka kembali kedutaan mereka di Kabul, Afghanistan, Duta Besar Uni Eropa di Afghanistan Andreas von Brandt langsung mengkritik komposisi kabinet pemerintahan IEA Afghanistan.

Hal itu terlihat dari cuitannya di Twitter yang disambut dengan pro kontra dari followernya.

Dia mengkritik bahwa tidak ada perwakilan Hazara dan Wanita dalam kabinet tersebut.

Seorang pengguna twitter menyatakan dirinya sebagai Hazara bangga tak diwakili di kabinet Taliban tersebut yang sampai sekarang belum diakui dunia.

Meski begitu Taliban menyatakan bahwa nama-nama kabinet masih akan diumumkan secara bertahap. Masih ada kursi kementerian dan lembaga setingkat yang belum diisi.

Lembaga Uni Eropa memiliki kedutaan si luar negeri meski tidak menjadi sebuah negara. Posisi Dubes Uni Eropa adalah sebagai kepala perwakilan semua dubes-dubes negara Eropa di luar negeri.

Posisi Dubes ini juga menjadi penting jika sebuah negara memutus hubungan dengan negara setempat sehingga masih membuka peluang untuk berkomunikasi.

Banyak kedutaan Eropa yang menutup kantor mereka di Kabul. Kedutaan Inggris bahkan menghapus akun Twittee mereka.

Hampir semua negara Eropa khususnya yang masuk dalam organisasi NATO terlibat dalam kekejaman 20 tahun penjajahan AS dkk di Afghanistan.

Ratusan ribu warga Afghanistan tewas dalam konflik tersebut dan jutaan terdampak. Belum ada kompensasi dan perkataan minta maaf dari Eropa, NATO dan AS kepada bangsa Afghan mengenai kebrutalan mereka selama penjajahan.

AS dkk menarik diri dari Afghanistan pada 31 Agustus 2021 lalu. Pemerintahan IEA Taliban kini menjadi penguasa de facto Afghanistan.

Beberapa negara tidak menutup kedutaan mereka seperti Tiongkok, Rusia, Turki, Qatar dan lain sebagainya.

Baca selanjutnya