• Breaking News

    Sunday, November 6, 2022

    Perbandingan Politik Afghanistan dengan Yaman dalam Melawan Pemberontak

    Afghanistan dan Yaman mempunyai kesamaan konstruksi politik khususnya pada era Ashraf Ghani. 

    Saat itu, dapat disebut posisi Taliban mirip dengan kelompok Houthi yang akhirnya menguasai Sanaa.

    Mengapa Ashraf Ghani lengser sementara pemerintahan Abd Rabbuh Mansour Hadi saat itu tetap bertahan?

    Afghanistan di masa Ashraf Ghani memang sempat memberikan perlawanan kepada Taliban. Bahkan pemerintah saat itu melakukan mobilisasi massa untuk pertahanan melawan Taliban.


    Namun saat itu, Ghani memang mempunyai cara yang berbeda untuk mengakhiri masa jabatannya dibandingkan misalnya Presiden Abdullah Saleh.

    Saat tentara Afghanistan mulai tersudut di Kabul, terdapat upaya dari wapres Amrullah Saleh untuk meminta jabatan presiden diserahkan kepada dirinya.

    Jika Ghani memberikan kekuasaan ke wapres, besar kemungkinan Afghanistan belum sepenuhnya dikuasai oleh Taliban.


    Namun, tindakan Amrullah Saleh itu justru dianggap lelucon oleh Ghani karena itu dapat dimaknai bahwa wapres yang juga mantan kepala intelijen Afghanistan itu sengaja memberikan ruang kepada Taliban untuk ekspansi dengan berbagai rotasi pasukan yang tidak menguntungkan pasukan pemerintah.

    Dugaan Ghani itu bukan tidak beralasan. Ghani masih berada di istana kepresidenan saat Amrullah Saleh lari ke luar negeri.

    Di lain pihak, terdapat desakan di antara tokoh Afghanistan untuk tidak menjerusmuskan negara itu kembali ke perang sipil yang berkepanjangan.

    Ghani tahu, saat dia lengser, Amrullah Saleh akan memegang kendali untuk melawan Taliban, sesuatu yang dia tak lakukan secara serius saat Ghani masih berkuasa.


    Dengan tidak mengumumkan pengunduran dirinya sampai dia berada di Uni Emirat Arab, Ghani berusaha memberi waktu sebanyak mungkin kepada tentara yang loyal bagi dirinya untuk berjuang. Sekaligus mempersempit ruang gerak kemungkinan Saleh akan konsolidasi pasukan melawan Taliban.

    Ghani tidak bisa meniru langkah Presiden Yaman Abdullah Saleh untuk mengundurkan diri dan menyerahkan kekuasaan kepada wapres Abd Rabbuh Mansour Hadi untuk kemudian bergabung dengan Houthi untuk menggulingkan kembali Hadi.

    Hal itu karena Ghani tidak mempunyai partai yang kuat seperti Partai Kongres Rakyat Umum yang memang didirikan oleh Abdullah Saleh.

    Ghani juga tidak mungkin melakukan koalisi dengan Taliban jika sudah lengser untuk melawan Amrullah Saleh misalnya jika sudah jadi presiden.

    Itulah perbedaan mencolok antara kedua negara ini. 

    Jika Ghani meniru langkah Presiden Hadi di Yaman dengan mengungsi ke luar negeri dan tetap mengaku sebagai presiden maka kelemahan utamanya adalah tidak ada pihak luar yang mendukungnya untuk membentuk pasukan kembali.



    Jikapun ada yang mendukungnya, maka itu akan seperti pengulangan sejarah AS mendukung Hamid Karzai saat menggulingkan Taliban.

    Apalagi Afghanistan bukan Yaman yang memang letaknya sangat strategis di Laut Merah. Ada banyak pihak yang akan tertarik untuk campur tangan.

    Sementara Afghanistan hanya sebuah negara landlock dan ngerinya berbatasan dengan Tiongkok.

    No comments:

    Post a Comment

    loading...

    Berita

    Branding

    Konsultasi