Ahok yang pernah menggemparkan politik Indonesia dengan pernyataan rasis dan pecah belahnya yang berujung bui, mendapat kue politik paling beruntung sebagai komisaris Pertamina usai keluar penjara.
Posisinya di Pertamina juga ternyata tidak signifikan untuk mendorong BUMN tersebut menguntungkan. Bahkan pemerintah harus terpaksa menaikkan harga BBM yang menimbulkan gejolak publik karena performa Pertamina yang kurang menggembirakan dan tidak sesuai harapan.
Meski begitu dia tetap menjadi media darling yang tak tersentuh akuntabilitasnya khususnya oleh perusahaan media besar atau konglomerasi yang dikerap dianggap sebagai oligarki.
Berikut nama-nama tokoh yang tidak seberuntung Ahok namun ironisnya suara mereka sangat dibutuhkan sebagai penentu pemenangan capres di 2024.
Mereka adalah, Yusril Ihza Mahendra، UAS, Anies Baswedan, HRS dan Fahri Hamzah.
YIM sering menjadi penentu kemenangan capres di beberapa pilpres sebelumnya, namun usai menang dan dilantik YIM malah dikeluarkan dan dibully dari lingkaran. Dia mengungkapkan hal ini di berbagai wawancara media.
Berikutnya adalah Ustad Abdul Somad, Anies Baswedan dan Habib Rizik Shihab. Semu pihak telah mengetahui kiprah mereka di pilpres 2019 lalu dan menjadi pihak yang selalu dicari kesalahannnya di berbagai kesempatan usai pilpres.
Terakhir adalah Fahri Hamzah yang kini duduk sebagai Waketum Partai Gelora.
Sebagai partai baru, suara nyaring FH dan Gelora akan sangat dibutuhkan di menit-menit terakhir kampanye pilpres.
Bagaimana menurutmu?
No comments:
Post a Comment