• Breaking News

    Tuesday, November 6, 2018

    Santri Didorong Paham Seluk-Beluk Pemilu

    ilustrasi
    BRANDING POLITIK -- Sosialisasi Pemilu 2019 terus dilakukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandar Lampung, untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Kali ini, sosialisasi dan pendidikan pemilih dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Falah, Batu Putu, Kecamatan Teluk Betung Barat, Selasa (30/10/2018).

    Kegiatan yang dikemas dalam acara “Halaqoh Demokrasi” itu menghadirkan Ketua Divisi SDM, Partisipasi Masyarakat dan Kampanye KPU Kota Bandar Lampung, Fadilasari serta sekretaris KPU Jainudin. Acara berlangsung yang dimulai dengan penampilan tim hadroh para santri dilanjutkan sambutan pengasuh pondok pesantren Darul Falah, Kiai Irmansyah.

    Yang bersangkutan menyambut baik acara ini dan mengingatkan para santrinya meski tidak berpolitik namun mereka tetap harus paham politik. “Karena kelak para santri akan berpartisipasi dalam memberikan suara pada pemilu mendatang. Silakan nanti para santri bebas saja memilih,” kata Kiai Irmansyah.

    Senada, Fadilasari mengajak para santri memaksimalkan kegiatan holaqoh ini untuk mengungkapkan pendapatnya tentang demokrasi dan hubungan dengan pemilu. Selain itu kegiatan ini dapat digunakan untuk membahas pentingnya pelaksanaan pemilu bagi negara yang menganut paham demokrasi.

    Perempuan yang akrab disapa Ila juga menuturkan, dahulu para pejuang bangsa kita, termasuk para kiai dan santrinya, harus mengorbankan jiwa raga demi kemerdekaan bangsa. Saat ini, yang perlu dilakukan dengan belajar dan bekerja baik, juga memilih pemimpin dan para wakil rakyat untuk melanjutkan roda pemerintahan. “Sama seperti pelajar SMU lainnya, santri yang berusia 17 hingga 21 tahun, yang belum pernah memilih adalah pemilih pemula,” tambah Ila.

    Salah seorang santri, Siti Khodijah mengatakan, dalam demokrasi kita bebas berpendapat dan menentukan pilihan. “Demokrasi juga menuntut kita berpartisipasi dalam pemerintahan, dengan memilih para wakil rakyat yang duduk di legislatif maupun eksekutif,” tutur dia.

    Halaqoh demokrasi itu diselingi dengan pemutaran film sejarah pemilu di Indonesia dari masa ke masa. Para santri tampak antusias menonton film dokumenter tersebut. Diakhir acara, beberapa santri diminta untuk berceramah di hadapan teman-temannya, tentang pentingnya menggunakan hak pilih. (sumber)

    No comments:

    Post a Comment

    loading...

    Berita

    Branding

    Konsultasi