Permainan Sastra dan Bahasa dalam Politik

Oleh: Julkifli Marbun (*)

Dalam era internet sekarang ini, di mana hampir setiap manusia terlah terkoneksi dan tersambung satu sama lain, idiologi mulai tersisihkan.

Persaingan pada akhirnya bukan lagi antar idiologi, tapi kompetisi dalam pemakaian verbal yang lebih logis dan argumentatif.

Ketika kompetisi itu mengalami keseimbangan tanpa diketahui mana yang lebih kuat, maka kompetisi kemudian berpindah ke persoalan seberapa cepat bahasa itu sampai ke publik yang dikenal sebagai berita atau informasi.

Selanjutnya

(*) Pendiri/Penasihat Konsultan Politik dan Branding (KPB). Insiator/Pendiri dan Co-Founder South Asia Study Center/Indonesia-South Asia Forum (SASC/InSAF).