Bagi sebagian orang nama Burhanudin Muhtadi mungkin tidak asing lagi, karena di samping sudah banyak tulisannya tentang politik dan sosial keagamaan baik berupa buku maupun artikel di media cetak, wajahnya juga sering muncul di TV sebagai analis persoalan-persoala sosial politik.
Namanya juga mulai dikenal di kalangan akademisi internasional karena tulisan-tulisannya di jurnal internasional. Tulisan terakhir (juni 2009) yang dimuat di jurnal internasional berjudul: The Quest for Hizbut Tahrir in Indonesia yang dimuat di Asian Journal of Social Science dan Brill edisi 37.
Inilah sosok asal Rembang kelahiran 1977 yang merupakan salah satu alumni MAPK Surakarta. Burhaddin Muhtadi mengenyam pendidikan di MAPK Surakarta sejak tahun 1993 dan lulus tahun 1996, satu tahun di bawah Habiburrahman Elsirozy penulis novel Ayat-ayat Cinta.
Setelah lulus dari MAPK Surakarta Burhanudin melanjutkan studinya di ibu kota Jakarta di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Gelar MA diperolehnya dari negeri kangguru di Australian Natinal University (ANU) pada tahun 2008 di bidang ilmu politik. Di universitas ternama ini , ia pernah mendapat penghargaan sebagai mahasiswa asing yang tulisannya dapat di muat disebuah jurnal ternama. Sebagian akademisi di Autralia mengira bahwa ia adalah seorang mahasiswa doktoral.
Saat ini sosok alumnus yang pernah menimba ilmu di MTs Muallimin Muallimat Rembang ini menjalani aktifias kehidupannya sebagai dosen ilmu sosial dan politik di UIN Syarif Hidayatullah, dan peneliti di beberapa lembaga penelitian seperti Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan Researcher at the Center for the Study of Islam and Society (CENSIS/PPIM). Ia juga sebagai Political Analyst di the Charta Politika Indonesia. Ia juga aktif menulis buku dan artikel baik dalam bahasa Indonesia maupun bahasa Inggris.
Di antara puluhan buku yang telah ditulisnya adalah , Gender Issues in the Perspective of Islamic Organizations ( Gramedia ,2008), Madrasah in The Challenge of Globalization ( Jakarta : INCIS,2004) dan Islamic Shari'a : Liberal Moslems Point of View. (sumber)
No comments:
Post a Comment